‘Tari Gebyar Matahari ’ Enam Menit, Hatta Rajasa Tepuk Tangan 6 Kali
Sidaorjo, 18 Sept. 2011 – “Luar Biasa !”, itulah sepatah kata yang cukup bisa mewakili perasaan para penonton yang menyaksikan sebuah tari yang dimainkan Arek-arek UKM Karawitan dan Tari pada perhelatan HUT ke 13 PAN Jawa Timur di The Sun City Hotel, Minggu, 18 September 2011. Pagi itu Arek-arek tampil prima dan sangat sempurna terasa sulit untuk mencari celah kesalahan dari penampilan mereka dalam menyajikan sebuah tari yang bertitle ‘Tari Gebyar Matahari’. tersebut.
Tepuk tangan bergemuruh dari hadirin ketika para penari yang terdiri dari Nia Larasati, Ami Larasati, Mita Larasati, Ana Larasasti, Ani Larasati, dan Soraya Larasati, muncul satu persatu dari balik panggung yang ditata apik dengan paduan sinar laser dan monitor raksasa, yang dipadu dengan sound system yang memadai. Menurut salah seorang panitia panggung, sound system, monitor raksasa, dan ligting, tersebut harga sewanya mencapai 125 juta.
Gamelan terdengar rancak dan serasi yang dimainkan arek-arek Kusuma Larasati mengiringi para penari yang cantik-cantik berlenggang-lenggok diatas panggung seluas 18 kali 10 meter tersebut. Dengan balutan kostum warna biru cerah dan dipadu dengan sampur warna putih serta asesoris kipas yang bertuliskan PAN, cukup memberikan gambaran tari ‘Gebyar Matahari’ memang terasa PAN banget. Tak heran Ning Intan, presenter JTv yang pagi itu didapuk sebagai MC memperkenalkan tari ‘Gebyar Matahari’ yang dimainkan para mahasiswi UWK Surabaya tersebut koreografinya memang dipersiapkan untuk acara PAN.
Selama enam menit para penari andalan UKM Karawitan dan Tari UWKS tersebut menunjukkan kebolehannya, enam kali pula Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN, dan ribuan kader yang memenuhi hall Sun City Hotel bertepuk tangan. Tepuk tangan pertama ketika para penari muncul dari balik panggung, tepuk tangan kedua ketika kipas PAN ditebarkan, tepuk tangan ketiga ketika penari membuat formasi memutar membuat satu lingkaran mirip bunga matahari, tepuk tangan keempat ketika para penari mengibar-ngibarkan sampurnya mirip kupu-kupu terbang hinggap di kelopak bunga matahari, tepuk tangan kelima ketika para penari bergoyang pinggul sambil mengibaskan kipas dan sampur, dan tepuk tangan keenam ketika para penari hilang dari pandangan. Terasa kurang !.
Atas penampilan arek-arek yang cukup apik, ucapan selamat dan komentar yang bikin haru sekaligus bangga datang dari Ibu Mardiana Indraswati, anggota DPR RI Fraksi PAN, istri Bupati Bojonegoro, sejumlah pengurus DPW PAN Jawa Timur, dan kader PAN lainnya.
Yang menarik penilaian dari Ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Timur Kuswiyanto yang disampaikan kepada Pak Sis, menurutnya penarinya lebih cantik-cantik daripada yang dulu. “ Penarinya dibanding yang tampil di acara MUSWIL Asrama Haji dulu jauh lebih cantik- cantik kali ini ya,” ucap Kuswiyanto setengah bertanya kepada Pak Sis. Dan Pak Sispun mengiyakan dan ketawa dalam hati, karena semua penari, kostum, dan asesorisnya sama persis ketika tampil di Asrama Haji dulu.
Selain Hatta Rajasa, para tokoh yang hadir dalam acara tersebut antara lain, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan, Bendahara Umum DPP PAN John Erizal, Anggota DPR RI Dapil X Jatim Viva Yoga Muladi, Anggoat FPAN DPR RI Hafiz Thohir , Anggota DPR RI Dapil XI Achmad Rubai, Anggota DPR RI Dapil VII Jatim Mardiana Indraswati, Anggota DPR RI Dapil VIII Jatim Eko Patrio, Anggota DPR RI Dapil VI Jatim Rizki Sadiq, Wakil Sekretaris Azis, Wakil Sekretaris Ibnu.
Tokoh PAN Jawa Timur tampak hadir, Suyoto Ketua (DPW PAN Jawa Timur, Bupati Bojonegoro), Mustafa Kemal Pasha (Bupati Mojokerto), Abubakar (Wakil Walikota Kediri), Ony Harsono (Wakil Bupati Ngawi), Masfuk (Mantan Bupati Lamongan), Mulyadi (Ketua DPRD Kota Mojokerto), Kuswiyanto (Ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Timur/Sekretaris DPW PAN Jatim), dan Gus Ipul Wakil Gubernur Jawa Timur. (kl-09)